Posts

Mengukir Prestasi Dengan Nikah Dini

Image
Saya menulisnya ketika hati semakin bergejolak untuk segera menikah, dan proposal nikah sudah ada di tangan saya. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi ikhwah fillah yang belum menikah.  Mengukir Prestasi dengan Nikah Dini Prestasi dan nikah dini sepintas nggak ada hubungannya. Tapi kalo dirunut lebih jauh, ternyata ada lho hubungannya. Ini bukannya ngomporin kamu yang masih pada sibuk studinya untuk ngerengek minta nikah ke ortu. Tapi kita coba ngejelasin ke sobat eL-Ka bahwa menikah di usia dini bisa menjadi motivasi untuk meraih prestasi yang diharapkan. Menikah di usia dini atau yang populernya disebut nikah dini sebenarnya nggak jauh beda sama pernikahan pada umumnya. Yang beda itu cuma soal timing-nya aja. Maksudnya pelaku nikah dini lebih muda daripada pelaku nikah nini.   Sedangkan rukun nikahnya sama aja, ada kedua calon pengantin, mahar, minimal dua orang saksi yang adil, wali dari pihak calon pengantin wanita, dan ijab qabul. Namun, terkadang masyar

Sektol Riil Syariah Merupakan Kebutuhan

Image
Rembang  – Jawa Tengah (26/1) Meskipun saat ini telah marak berdiri  lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah,  koperasi jasa keuangan syariah (KJKS)  dll, tak ada artinya sama sekali jika tak mampu menggerakkan sekotor riil yang ada sama sekali. Maka sektor riil syariah perlu diciptakan dan  merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak. Jika ini dibisa dikembangkan dalam  sistem ekonomi syariah di Indonesia bisa berkembang dengan pesat. Demikian peryataan Setyo Heriyanto, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah saat menyampaikan materi Workshop Nasional Majelis Ekononomi dan Kewirausahaan (MEK) yang diselenggarakan di Pusdiklat – BMT BUS Lasem – Rembang Jawa Tengah. Dalam workshop bertemakan Masa Depan Koperasi Indonesia & menata Format sinergi BMT/BTM dengan Amal Usaha Muahammadiyah, Setyo menegaskan, untuk mengembangkan sektor riil syariah, Muhammadiyah bisa menjadi pelopornya hal ini terlihat dengan jaringa

Bank Syariah Tak Akan Meninggalkan Para BMT

Image
Jakarta (16/1) Meskipun bank-bank syariah giat membuka layanan produk  mikro untuk merebut pasar, tapi tak ada keinginan dari bank syariah meninggalkan mitra para Baitul maal Waa Tamwil (BMT) yang selama ini menjadi mitra bisnisnya. Bahkan kemiteraan itu akan terus dibina disinergikan dengan pengembangan bisnis yang ada. Pernyataan ini dikatakan oleh, Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano ketika ditanya oleh pkesinteraktif, terkait pembukaan layanan mikro yang baru-baru ini  diluncurkan di masyarakat. Menurut Dinno Indiano, konsep layanan mikro yang dibuat BNI Syariah sangat berbeda dengan lembaga keuangan mikro yang lain seperti BMT. Begitu juga dengan sasaran bisnisnya juga sangat berbeda. “Itulah kenapa kehadiran layanan mikro BNI Syariah tidak akan mematikan teman-teman di BMT atau di lembaga koperasi yang lain,”jelasnya. Diakui oleh Dinno, selama ini kemitraan antara BNI Syariah dengan BMT sudah terbangun dengan baik dan modal bisnis BNI Syariah yang disal

Pembiayaan Properti Lampaui Batas

  Porsi pembiayaan menjadi indikator bank untuk menyalurkan dana untuk nasabah. Bank Indonesia mengungkapkan pembiayaan perbankan syariah ke sektor perbankan dan otomotif melampaui batas. "Presentasenya sudah 13 persen dari total pembiayaan," kata Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Edy Setiadi di Jakarta, Rabu (24/10). Porsi ini 3 persen lebih banyak dari batas porsi pembiayaan yang ditetapkan regulator. Meskipun rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit macet (NPF) di perbankan syariah masih tergolong aman, porsi pembiayaan tidak boleh lebih dari yang ditetapkan. Jangan sampai pembiayaah malah mengarah hanya ke properti dan otomotif, ujar Edy. Kedua pembiayaan ini tengah menjadi sorotan. Pasalnya bila melebihi batas, hal ini akan meningkatkan penggelembungan ekonomi. Oleh karena itu bank sentral tengah merancang aturan baru terkait pembatasan loan to value (LTV) untuk perbankan syariah. Hal ini untuk mencegah penggelembungan ekonomi aki