Posts

Showing posts from February, 2012

Izzul Muslimin Presiden Direktur Baru LAZIS Muhammadiyah

Jakarta, (27/1). Setelah tak memimpin lagi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Izzul Muslimin yang juga mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, akhirnya dilantik menjadi Presiden Direktur  LAZIS Muhammadiyah periode 2011-2015, menggantikan Khoirul Mutaqin yang telah purna bakti. LAZIS Muhammadiyah, merupakan lembaga filantropy milik Muhammadiyah yang berperan dalam memberikan santunan pada anak yatim serta memberdayakan ekonomi umat. Semenjak kepeminpinan Khoirul Mutaqin periode 2005-2010 berbagai prestasi program LAZIS  telah banyak menyentuh kebutuhan umat. “Program-program lebih dari itulah, yang nantinya akan diteruskan oleh Izzul Muslimin,” ujar Safrudin Anhar, Wakil Ketua Badan Pengurus LAZIS Muhammadiyah, saat berbincang-bincang dengan pkesinteraktif.com. Kepemimpinan Izzul Muslimin di LAZIS Muhammadiyah, sejak awal diharapkan oleh banyak pihak, terlebih ia memiliki kemampuan leadership yang sangat luas serta komunikasi yang baik pada semua elemen.  Hal

Produk Bank Syariah Harus Sesuai Subtansi Ekonomi Islam

Produk yang terdapat di perbankan syariah seharusnya tidak hanya berpatokan pada aspek legal syariah saja tetapi juga memiliki subtansi ekonomi syariah. Hal ini diungkapkan Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Siregar kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/2). Ia mengatakan bahwa subtansi ekonomi Islam harus di atas daripada legalistik syariah. Karena membuat suatu produk bank menjadi produk yang syariah itu bisa dilakukan. “Karena kalau dicari dalil semuanya bisa menjadi syariah, tapi apakah nilai dan subtansinya sesuai dengan ekonomi Syariah? Belum tentu,” ujarnya. Jika dikaitkan dengan produk, lanjut Mulya, produk gadai emas dirasa tidak memliki subtansi ekonomi Islam jika dalam kenyataannya  hanya digunakan sabagai alat spekulasi. “Kita bicara syariah legal-nya oke. Ada semua fatwanya, tapi gimana tuh subtansinya?” ungkapnya. Oleh karena itu ia menghimbau kepada bank-bank syariah agar setiap mengeluarkan produk harus dipertimbangkan

BI : Turunkan Margin Sesuai Pertimbangan Bisnis

Rencana dan komitmen perbankan konvensional melakukan penurunan suku bunga dalam rencana bisnis bank (RBB) 2012, perlu dicermati oleh perbankan syariah. Karena hal tersebut berkaitan dengan bisnis. “Yah otomatis jika bunganya turun, tentunya perbankan syariah harus melakukan pengaturan margin. Kalau tidak siapa yang mau pakai bank syariah,” ujar Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar di Jakarta, Senin (6/2). Mulya mengakui bahwa pengaturan margin diserahkan pada masing-masing bank. Pengaturan margin disesuaikan dengan pertimbangan bisnis. BI tidak akan melakukan “pemaksaan” terhadap patokan margin. “Artinya kalau mereka (bank syariah) gak turun (margin)yah ditinggal orang. Otomatis ini pertimbangan bisnis. Makannya mereka akan berusaha menurunkan,” tandasnya. (ul) http://pkesinteraktif.com/berita/bank/3203-bi--turunkan-margin-sesuai-pertimbangan-bisnis.html

BI Akan Luncurkan Indeks Sektor Riil Sebagai Acuan Perbankan Syariah

Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan indeks sektor riil sebagai acuan pembiayaan perbankan syariah. Karena selama ini yang menjadi acuan bagi bank syariah adalah bunga seperti BI Rate. “BI sudah menghitung indeks sektor riil sejak 2010 dan akan memperkenalkan indeks tersebut kepada bank pada bulan ini," ujar peneliti Madya Direktorat Perbankan Syariah BI, Rifki Ismal pada wartawan usai acara diskusi panel 'Sustainable Strategies of Sharia Banking in Indonesia in Response to the Global Economic Challenges' di Universitas Bakrie, Jakarta, Senin (6/2). Menurutnya, indeks sektor riil tersebut dapat digunakan sebagai acuan oleh perbankan syariah untuk melakukan pembiayaan. Indeks yang akan menjadi acuan adalah indeks sektor riil yang terdiri atas 11 sektor, yaitu pertanian, pertambangan, industri, property dan jasa. “Dengan adanya indeks tersebut maka bank dapat memiliki acuan harga untuk memberikan pembiaayan pada nasabah," jelas Rifki. Namun sampai sa

Kembangkan SDI, Universitas Bakrie Rangkul BIBF

Sebagai upaya meningkatkan sumber daya insani yang berkualitas, Universitas Bakrie menjalin kerjasama dengan Bahrain Institute of Banking and Finance (BIBF).  Kejasama ini diharapkan akan memberi nilai tambah bagi khususnya bagi mahasiswa Universitas Bakrie. “Kejasama ini bertujuan untuk pemberian bekal tentang sharia banking bagi para mahasiswa. Tentunya menjadi nilai tembah tersendiri,” ujar Rektor Universitas Bakrie Sofia W. Alisjahbana, kepada wartawan, di Jakarta, Senin, (6/6). Menurutnya saat ini masih sangat jarang orang-orang yang ahli dalam bidang ekonomi syariah. Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha fokus melahirkan generasi-generasi yang berkompeten di bidang ekonomi syariah. Lebih lanjut ia katakan, ditunjuknya BIBF sebagai mitra dirasa pilihan yang tepat. Karena BIBF merupakan lembaga yang sudah dikenal di mata internasional dalam pengembangan ekonomi Islam. “BIBF dipilih karena lembaga yang kuat. Dan nantinya akan menjadi penguatan buat mahasiswa

PKES Menyegarkan Semangat Bank Syariah Kelola Dana Haji

Perjuangan bank syariah untuk mengelola dana haji kembali mencuat, setelah beberapa waktu yang lalu sempat padam karena sikap pemerintah yang tak mengijinkan bank syariah mengelola dana haji. Kini alam acara  pra-hearing pengelolaan dana haji dengan DPR yang di fasilitasi oleh Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) dan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) terbangkit kembali. Ketua Umum PKES, Subarjo Joyosumarto, dihadapan para audian yang terdiri dari bankir syariah, mengatakan, untuk mendukung sebuah akselerasi market share perbankan syariah perlu sebuah langkah strategis yang tehgas, diantaranya adalah diberikannya keleluasaan bank syariah untuk mengelola dana haji. Selama ini perannya  sangat minim dan hanya sebagai penyetor dana haji, bahkan bank syariah harus tak bisa menampung terlalu lama karena harus diminta oleh pemerintah untuk ditempatkan di sukuk. "Hal ini membuat bank syariah menyiapkan dana likuidas jika sewaktu waktu dananya diminta pemer

BSM Menerima Trophy pada acara Indonesia Brand Champion Award 2012

Direktur Bank Syariah Mandiri Sugiharto (kiri) menerima trophy dari Chief Operating Officer MarkPlus Michael Hermawan, pada acara Indonesia Brand Champion Award 2012, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2012.  Bank Syariah Mandiri memperoleh penghargaan sebagai The Most Popular Brand of Islamic Banking (iB) dan The Best Of Brand Equity Champion of Islamic Banking (iB) dari Marketeers dan Markplus Insight.   Markplus memberikan penghargaan berdasarkan hasil survey terhadap nasabah bank syariah di Jakarta dan Bandung.  Penilaian dilakukan berdasar aspek top of mind, loyalty, brand image dan brand awareness. http://ib.eramuslim.com/2012/02/01/bsm-menerima-trophy-pada-acara-indonesia-brand-champion-award-2012/

BRI Syariah Tambah 70 Outlet Mikro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Khusus untuk melayani pembiayaan sektor mikronya, BRI Syariah akan menambah 70 outlet. Penambahan outlet tersebut ditarget bisa menaikkan pembiayaan mikro menjadi Rp 2 triliun pada tahun ini. Penambahan 70 outlet tersebut ditarget selesai pada semester pertama 2012. Dengan tambahan itu, maka outlet mikro BRI Syariah akan menjadi 226 outlet. "Jumlah itu bisa ditambah, kita akan review lagi beberapa daerah yang berpotensi," ujar Direktur Bisnis BRI Syariah, Ari Purwandono, Kamis (2/2). Ari mengakui ada penurunan jumlah outlet yang dibangun tahun ini dari target semula. BRI Syariah semula menarget bisa menambah hingga 150 outlet mikro tahun ini. "Sebanyak 70 outlet itu yang sudah ada lokasinya. Sisanya, akan direview lagi," ujarnya. Outlet mikro tersebut akan dibangun BRI Syariah di sejumlah kota pinggiran di seluruh Indonesia. BRI Syariah menginvestasikan dana hingga Rp1-1,5 miliar untuk pembangunan satu outlet mikro. Penambah

Sanggup tidak Kita Punya Utang? Coba Cek Tes Berikut

REPUBLIKA.CO.ID, Tawaran kredit sekarang ini boleh dibilang datang bertubi-tubi. Tidak hanya ditawarkan langsung oleh bank, tawaran yang datang dari SMS juga tidak kalah gencar. Tergiur? Boleh saja. Masalahnya, apa benar kita butuh dana segar seperti ini? Perencana keuangan, Aidil Akbar, dalam blognya mengungkap jurus untuk menghadapi tawaran kredit macam ini. Dia pun mengutip pernyataan Dan Benson, seorang perencana keuangan dari Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul “12 Stupid Mistake People Make With Their Money” yang memberikan panduan,  apakah kita sudah cukup atau berlebih atau bahkan kurang dalam memiliki kartu kredit atau dengan kata lain terperangkap utang. Di dalam bukunya terdapat tes yang bisa kita lakukan untuk menjawab tujuh buah pertanyaan yang dapat mengetahui apakah kita sudah terperangkap utang. Coba cek pertanyaan berikut: Apakah kita mengalami defisit alur kas setiap bulannya? Defisit alur kas menunjukkan bahwa pengeluaran kita jauh lebih besa

Bank Muamalat Incar Pertumbuhan DPK 40 Persen

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sejak diluncurkan pada 2010, program Mualamat Berbagi Rezeki (MBR) dinilai berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat hingga 31 persen di 2011 menjadi Rp 26,6 triliun. Kontribusi ini membuat Bank Muamalat akan kembali melanjutkan program MBR dengan harapan dapat kembali menunjukan pertumbuhan DPK minimal 40 persen di 2012 ini. Tahun ini, Bank Muamalat akan memberikan 2.012 hadiah yang disebar di 400 kantor cabangnya di Indonesia dan Malaysia. Direktur Ritel Bank Muamalat, Adrian A Gunadi mengatakan, pemberian reward melalui promo berhadiah MBR kepada nasabah pemilik tabungan individu seperti tabungan iB Muamalat memiliki korelasi kuat dengan pertumbuhan rekening baru maupun peningkatan saldo rekening nasabah aktif. "Alhamdulillah selama dua tahun kita jalankan program ini, tingkat pertumbuhan, khususnya dana murah tabungan naik. Kalau di tahun 2009 itu tumbuh 17 persen, tahun 2011 ini naik hampir 31 persen. Jadi memang ad

Muamalat Jatim Raih Pertumbuhan Aset Tertinggi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Muamalat wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi wilayah yang mencatatkan pertumbuhan aset tertinggi di 2011. Peningkatkan terjadi sekitar 45,8 persen dari Rp 1,77 triliun pada 2010 menjadi Rp 2,58 triliun pada tahun 2011. Ketiga wilayah tersebut juga membukukan porsi ritel hingga 94 persen dari portofolio bisnis Bank Muamalat secara nasional. Prestasi ini dijadikan alasan oleh Bank Muamalat dengan menggelar program 'Muamalat Berbagi Rezeki' apresiasi kepada pemegang rekening produk tabungan. Hadiah utama berupa sedan BMW Serie 5. Direktur Ritel Bank Muamalat, Adrian A Gunadi, menjelaskan dana ritel dari produk tabungan di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara saat ini mengambil porsi 43,2 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) nasional senilai Rp 1,01 triliun. "Dana tersebut dihimpun dengan mengandalkan produk-produk tabungan seperti tabungan Haji Arafah, tabungan Muamalat Reguler, tabungan Muamalat

KPR BRI Syariah, Wujudkan Rumah Idaman

Jakarta- Melalui produk KPR BRISyariah iB, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah hadir di tengah masyarakat Indonesia yang ingin mewujudkan rumah idaman. Dengan sistem pembiayaan yang sesuai syariah mewujudkan rumah begitu menentramkan hati. KPR BRISyariah iB adalah produk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan akad Murabaha, yaitu  jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin). Pembiayaan ini akan membantu para nasabah untuk memiliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios, pengalihan take-over KPR dari bank lain, maupun untuk pembangunan atau renovasi rumah. Berbagai fitur unggulan disediakan produk ini diantaranya uang muka yang ringan, jangka waktu pembiayaan yang cukup panjang sampai 15 tahun, adanya pilihan angsuran tetap hingga lunas atau kesempatan angsuran yang lebih ringan, plafond pembiayaan hingga Rp 35 miliar, dan pelunasan sebelum jatuh tempo tidak di

Advokasi Pengelolaan Dana Haji, PKES Kumpulkan Bankir Syariah

Jakarta (2/2) Setelah mengangkat pakar hukum Yusril Ihza Mahendra menjadi Dewan Penasehat Bidang Advokasi. Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) terus melakukan gebrakan, diantaranya adalah melakukan advokasi pengelolaan dana haji yang selama ini pemerintah belum menyerahkan sepenuhnya  kepada bank syariah. Terkait dengan itulah pada hari Jumat (3/2) besok, PKES dan Yusril Ihza Mahendra akan mengumpulkan para bankir syariah di rumah Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) A. Riawan Amin di wilayah Kemang Jakarta Selatan. Direktur Eksekutif PKES, Ikhwan Ridwan dalam keterangan persnya hari ini mengatakan, dikumpulkanya para bankir syariah yang terdiri dari para direktur utama itu bertujuan untuk membuat langkah langkah strategi taktis dalam melakukan advokasi dan mencari celah hukum yang bisa dimanfaatkan untuk menggugat pengelolaan dana haji selama ini. "Dengan melakukan strategi ini maka PKES akan menyatukan sebuah persepsi antar bankir syariah ca

Rahn Emas Harus Dikembalikan Pada Khitah

Jakarta (2/2) Polemik soal rahn emas yang santer dalam pemberitaan media massa dalam sepekan ini membuat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) menyampaikan pandanganya ke pada publik. Menurut DSN MUI hendaknya rahn emas dikembalikan pada khitahnya, yakni gadai emas dilakukan ketika seseorang punya emas  membutuhkan dana untuk keperluan yang sangat penting maka dilakukanlah rahn. Bukan seperti yang terjadi saat ini dimana orang ingin memiliki emas dilakukan konsep rahn itu yang tak benar. Demikian pernyataan Wakil Sekretaris DSN MUI, Hasanudin saat berbicara dengan pkesinteraktif.com di kantor DSN MUI Jakarta. Diakui oleh Hasanudin, konsep investasi emas dan berkebun emas yang selama ini dilakukan oleh perbankan syariah adalah sebuah konsep diluar rahn. Jadi tak bisa instrumen tersebut masuk dalam rahn. Sebab konsepnya berbeda. "Itulah yang menjadi keperhatian dari DSN MUI dan kami akan segera membuat surat edarannya,"ujarnya. Kemudian t

Ekpansi Pembiayaan Menengah, BSM Lihat Potensi Daerah

Jakarta (2/2)- Dalam melakukan pembiayaan menengah, Bank Syariah Mandiri (BSM) mencoba melihat potensi daerah tempat nasabah diberi pembiayaan. Sehingga pembiayaan tersalur pada berbagai sektor yang disesuaikan dengan potensi setiap daerah. “Dalam pembiayaan menengah, sektor yang akan digarap disesuaikan dengan potensi daerah. Contoh kalau di Kalimantan yang potensial adalah transportasi air, Sumatera itu perkebunan, kalau Jawa Timur pertanian,” ujar Sugiharto, Direktur BSM saat ditemui beberapa hari yang lalu di Jakarta. Sampai saat ini, untuk portofolio pembiayaan menengah didominasi sektor pertanian dan perdagangan yang mencapai 47%, dan sisanya tersalur pada sektor transportasi, minyak dan gas, pendidikan, dan kesehatan. “Di 2012, kami akan meningkatkan porsi oil and gas . Namun, porsi pertanian dan perdagangan akan tetap dominan,” tandasnya.(ul) http://pkesinteraktif.com/berita/bank/3192-ekpansi-pembiayaan-menengah-bsm-lihat-potensi-daerah.html

Pakar Akutansi Syariah Sofyan Safri Tutup Usia

Jakarta (3/2)- Pakar akutansi syariah sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Univeritas Trisakti Prof Dr Sofyan Safri Harahap meninggal kemarin malam, Kamis (2/2/12). Ia hembuskan nafas terakhir pukul 20.23 WIB di RS Cipto Mangunkusumo kamar 304, setelah selama 3 minggu dirawat. Ia tutup usia di usia ke 55. Berdasarkan informasi yang dihimpun pkesinteraktif.com, Jenazah pagi ini (jum'at 3/2) akan tiba ke kampus Universitas Trisakti, Grogol pukul 10.00 untuk kemudian dilaksanakan upacara pelepasan jenazah. Setelah ba'da sholat jum'at, akan dilaksanakan shalat jenazah di Masjid Syuhada (masjid kampus trisakti). Kemudian jenazah akan dimakamkan d TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Seperti yang diketahui Sofyan Safri dikenal sebagai ekonom yang gigih memperjuangkan ekonomi Islam di negeri ini. Salah satu pendiri Islamic Economis and Finance (IEF) Trisakti ini, merupakan Wakil Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI). Selain itu berbagai jabatan juga banyak ia pegang